Eusiderin
adalah senyawa netral C22H26O6 yang terdapat di kayu zwageri Eusideroxylon. Ini
berisi gugus C-metil, alil, dan empat metoksil, dan produk degradasi yang dapat
dikenali adalah turunan pyrogallol. Dalam kondisi demethylation senyawa dihydro
memberikan 5-n-propylpyrogallol yang menunjukkan bahwa eusiderin timbul dari
kopling oksidatif melalui oksigen dua fenol C6-C3 dari jenis yang terkait
dengan sintesis lignin.
Eusiderin K dan Eusiderin J adalah dua neolignan yang
diisolasi dari kulit kayu dan kelopak bunga Licaria chrysophylla. Jenis produk
alami yang mengandung cincin 1,4 benzodioxane ini memiliki sitotoksik,
hepatoprotektif, dan aktivitas biologis lainnya.
Karena sulitnya untuk mensintesis unit
C6-C3 dari gugus aril 4-hidroksi-3,5-dimetoksi.
Maka peneliti mengembangkan jalur sintesis yang dapat dikerjakan dengan sederhana
pada senyawa Eusiderin K dan (±)- Eusiderin J yang reaksi penyusunan kembali
claisen digunakan untuk menghasilkan gugus aril 4-hidroksi-3,5-dimetoksi
(struktur 5) dan gugus aril 3,4-dihidroksi-5-metoksi (struktur 9).
Seperti ditunjukkan pada
Skema, pyrogallol mudah diubah menjadi trimetil pirrogallol (2). Perlakuan 2
dengan ZnCl2 dan asam propionat memberikan 2,6 - dimetoksi fenol (3) pada hasil
81 %. Senyawa 4, yang telah mendekati hasil kuantitatif dengan reaksi senyawa 3
dengan alil bromida, yang telah digabungkan ke penyusun kembali Claisen dalam
tabung tertutup untuk menghasilkan senyawa 5 yang hasilnya >99%. Senyawa 5
dilakukan dengan PdCl2 dalam metanol untuk menghasilkan senyawa (6) dengan
hasil 88%.
Sintesis senyawa (9)
juga dimulai dari senyawa piragalol yang mana selektif dilindungi oleh gugus
(CH3)2SO4 dalam proteksi NaBH4.10H2O.
dan terbentuk senyawa(7). Senyawa 7
kemudian diubah menjadi senyawa 8 dan 9 menggunakan langkah yang sama dengan
senyawa(5). Senyawa 6 dan 9 kemudian dikonversikan menjadi eusiderin K dengan campuran isomer
(cis and trans ca. 1:7 dengan 1HMR)
menggunakan penambahan reagen perak oksida. Kemudian eusiderin K dilindungi
dengan CH3I dalam suasana basa untuk menghasilkan senyawa Trans
eusiderin J. Dalam reaksi ini isomer Cis dapat diubah menjadi isomer Trans
secara langsung dalam kondisi basa. Kemudian diperoleh senyawa Eusiderin K dan
Eusiderin J.
Sumber :
Xiaobi
Jing., Wenxin Gu., Pingyan Bie., Xinfeng Ren & Xinfu Pan. 2006. “Total
Synthesis of (±)-Eusiderin K and (±)-Eusiderin J”. Synthetic Communications.
Department of Chemistry, National Laboratory of Applied Organic Chemistry,
Lanzhou University, Lanzhou China.
Apa aplikasi dan manfaat dari hasil sintesis ini?
BalasHapusAplikasi serta manfaat dari sintesis ini adalah sebagai antirayap.
HapusManakah yang lebih reaktif, Eusiderin K atau Eusiderin J ya? Terimakasih
BalasHapusapakah metode claisen ini efektif?
BalasHapusMenurut saya iya,karena metode penataan ulang claisen ini merupakan jalur sintesis yang dapat dikerjakan dengan lebih sederhana untuk senyawa Eusiderin K dan Eusiderin J.
Hapusdimana letak perbedaan eusiderin J dan eusiderin K ini? dan reaksi apa yang mempengaruhi?
BalasHapusPerbedaan antara Eusiderin J dan K ini terletak pada sturkturnya, yang mana Eusiderin J metilasi terjadi pada salah satu bagian metoksi yaitu metoksi ditengah yang digantikan dengan gugus OH sedangkan Eusiderin K mempunyai metoksi 3 buah.
HapusApakah sintesis senyawa eusiderin ini menggunakan gugus pelindung ? Jika iya sebutkan gugus pelindung yang digunakan
BalasHapusTerimakasih
Apa pentingnya cincin 1,4 benzodioxane pada eusiderin?
BalasHapusCincin 1,4 benzodioxane pada eusiderin ini sangat penting dalam sintesis yang memiliki peran dalam aktivitas biologis.
HapusJenis perlindungan apa yang dilakukan pada reaksi ini?
BalasHapusApakah eusiderit k dan j memiliki perbedaan yg signifikan?
BalasHapusPebedaan keduanya terletak pada strukturnya, yang mana Eusiderin J metilasi terjadi pada salah satu bagian metoksi yaitu metoksi ditengah yang digantikan dengan gugus OH sedangkan Eusiderin K mempunyai metoksi 3 buah.
HapusDimana letak kesulitan dalam mensintesis senyawa Eusiderin ini?
BalasHapusLetak kesulitan sintesis ini terletak pada sintesis unit C6-C3 dari gugus aril 4-hidroksi-3,5-dimetoksi, maka dari itu dilakukan penataan ulang
Hapusdapatkah anda jelaskan perbedaan masing-masing eusiderin secara ringkas jika dilihat dari mekanisme nya?
BalasHapusBerdasarkan pembentukan akhir dari sintesis ini, Eusiderin K dilindungi dengan CH3I dalam suasana basa untuk menghasilkan senyawa Trans, sedangkan Eusiderin J dalam reaksi ini isomer Cis dapat diubah menjadi isomer Trans secara langsung dalam kondisi basa.Kemudian diperoleh senyawa Eusiderin K dan Eusiderin J.
HapusBagaimana penggunaan katalis pada sintesis ini?
BalasHapusPada sintesis ini digunakan katalis yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan senyawa tersebut, sehingga menghasilkan yield yg berbeda pula.
HapusJelaskan fungsi penambahan K2Co3 dalam proses sintesis senyawa 6?
BalasHapusFungsi penambahan K2Co3 dalam proses sintesis senyawa 6 yaitu untuk mengikat nukleofil sehingga Br dapat lepas dari alil.
Hapus